Media sosial dihebohkan dengan pembakaran ijazah sarjana oleh seorang perempuan.
Sang perempuan membakar ijazah sarjana milik kekasihnya lantaran helm miliknya yang dipinjam belum dikembalikan.
Informasi ini diperoleh dari unggahan akun X @Little_secret9 yang menampilkan video pembakaran ijazah.
“Perjuangan 4 tahun buat dapet ijazah sarjana, musnah dibakar cewe perkara helmnya ga dibalikin,” cuit @Little_secret9 seperti dikutip Kilat.com.
Cuitan tersebut disertai video berdurasi satu menit yang menayangkan proses pembakaran jenazah.
“Ini adalah ijazah asli, ya,” ujar suara perempuan di dalam tayangan video.
Dari tayangan diketahui bahwa pemilik ijazah adalah Bryan Nicholas Octaviano. Ijazah sarjana miliknya diterbitkan oleh Universitas Pembangunan Jaya.
Sang perempuan mulai membakar ijazah pada detik ke 35 dengan menggunakan korek gas.
“Aku engga main-main. Aku diem. Aku ngajak baik-baik, tapi kamu yang ngajak aku ribut kaya gini. Aku buktiin sekarang. Ini ijazah kamu, empat tahun buat dapetin ini. asli,” ucapnya begitu ijazah terbakar.
Akun X @Little_secret9 mengaku cuitannya meneruskan keterangan yang beredar pada akun Instagram @menfesstangerang.
Dari keterangan yang beredar diketahui nama sang perempuan ialah Rebecca. Ternyata Rebecca dan Bryan sedang berada dalam konflik pada hubungan asmaranya.
Menurut penuturan dari Rebecca, dirinya kerap mengalami kekerasan, baik verbal atau fisik dari Bryan.
Puncak kekesalan Rebecca terjadi ketika Bryan mengambil helmnya tanpa izin dan langsung pergi meninggalkan dirinya.
Lantas puncak kekesalan ini mengiringi konflik-konflik di antara keduanya. Rebecca sering memberi ancaman membakar jenazah tiap kali mereka berseteru.
Rebecca mengancam membakar ijazah lantaran terus-menerus dirundung oleh Bryan, dan pada suatu titik Bryan justru merasa tidak takut dengan ancaman Rebecca.
Rebecca lantas benar-benar membakar ijazah milik Bryan dan merekam videonya yang kemudian menjadi viral di media sosial.
Sedangkan, dalam penjelasannya, Bryan memang mengakui sempat menitipkan ijazahnya pada Rebecca usai mengambilnya dari kampusnya. (*)