Marshel Widianto ikut mengomentari isu tentang pengungsi Rohingya di Indonesia. Namun suami Cesen eks JKT48 itu justru dikritik karena dianggap menyulut kebencian.
Belakangan isu Rohingya memang ramai jadi sorotan. Warga keberatan pemerintah menerima para pengungsi yang berasal dari etnis Indo-Arya itu karena berbagai alasan.
Saat ini jumlah pengungsi Rohingya di Indonesia yang tercatat mencapai 1.487 orang. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah lantaran gelombang pengungsi yang terus berdatangan.
Berkaca dari konflik Israel dan Palestina, banyak yang takut Indonesia akan mengalami hal serupa. Oleh karena itu, warga mulai gencar menolak kedatangan pengungsi Rohingya.
Marshel Widianto turut menyuarakan kekhawatirannya terkait isu Rohingya. Marshel menyoroti pernyataan akun diduga UNHCR (Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi) yang meminta Indonesia menerima mereka.
"Semoga rakyat Rohingya bisa diterima masyarakat Indonesia, dan pemerintah bisa berikan dia rumah, makan, dan tempat tinggal, dan buat KTP Indonesia," bunyi kutipan UNHCR yang dibagikan ulang oleh Marshel di TikTok, Jumat (8/12/2023).
Marshel Widianto pun menyinggung tentang penjajahan yang dimulai dari dua jalur.
"Menjajah jalur kekuasaan. Menjajah jalur kasihan," tulis Marshel sebagai caption video.
"Jangan langsung minta Pulau dong, Kartu Perdana dulu kek," sindirnya lagi.
Alih-alih dukungan, Marshel Widianto malah dituding menyulut kebencian terhadap para pengungsi Rohingya.
"Wah gawat ini gawat. Rakyat dibakar kebenciannya," sindir akun @abulm****.
"Semenjak kena kasus beli video dan banyak yang belain juga udah kelihatan agak gimana gitu," komentar akun @666_r***.
"Yang jelas nih komika lagi jobless akut akibat penyakit star syndrome, dan kemarin-kemarin infonya dia pakai roadshow segala ke beberapa stasiun TV minta diberi job lagi sambil meminta maaf karena penyakit star syndromenya itu," komentar akun @Abah_***.
Namun belakangan diketahui kalau komentar yang dijadikan konten oleh Marshel Widianto bukan berasal dari akun UNHCR resmi. Melainkan akun warganet biasa yang sengaja mengubah username-nya menjadi UNHCR.
"Itu akun UNHCR yang komentar begitu ternyata cuma netizen biasa yang iseng ganti username. Terus malah dipakai buat jadi bensin komika ini buat mojokin Rohingya," ujar akun @bandacatturas.
Pihak PBB di Indonesia pun telah merilis klarifikasi dan menegaskan kalau akun tersebut bukan akun resmi UNHCR.
"Mohon bijak dalam memproses informasi di internet karena komentar itu bukan dari akun UNHCR resmi. Ikuti perkembangan informasi terbaru dari akun resmi @UNHCRIndo yang berupaya menemukan solusi terbaik untuk semua bersama pemerintah Republik Indonesia," tulis akun @UNinIndonesia.
Bung @m_marshel
— Neo Historia Indonesia (@neohistoria_id) December 8, 2023
Orang Rohingya yang saat ini berada di Indonesia itu tidak mencapai angka 0.001% dari keseluruhan rakyat Indonesia. Memainkan isu Rohingya adalah penjajah sebagai bahan komedi adalah penghinaan terhadap akal sehat kita. Alih-alih mendemonisasi etnis Rohingya… https://t.co/pPiMgy0WAQ