Terbongkar! Sosok Suara Wanita Misterius yang Muncul Saat Gibran Jawab Pertanyaan Debat

Advertisement

Terbongkar! Sosok Suara Wanita Misterius yang Muncul Saat Gibran Jawab Pertanyaan Debat

Rabu, 27 Desember 2023

 


Inilah sosok wanita yang suaranya muncul saat Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023) lalu.


Setelah gelaran debat calon wakil presiden, isu bahwa ada seseorang yang menjadi pembisik Gibran Rakabuming Raka pun muncul.


Sosok tersebut diduga membisikkan sesuatu saat Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan debat.


Bahkan, beberapa penonton mengaku ikut mendengar suara tersebut.

Namun, berdasar penjelasan stasiun televisi, suara itu bukan pembisik Gibran Rakabuming Raka, tapi berasal dari mic moderator, Liviana Cherlisa.


Melansir Tribunnewsmaker, konsorsium stasiun televisi penyelenggara debat calon wakil presiden (cawapres) 2024 angkat bicara soal adanya suara "udah" tersebut.


Mereka membantah bahwa suara itu merupakan indikasi bahwa adanya "pembisik" Gibran melalui beberapa device mic yang melekat di badan, sebagaimana dituduhkan sejumlah pihak di berbagai media.


"Kami juga menerima pertanyaan terkait suara 'udah' yang diduga merupakan suara perempuan pada menit 2.22.17 menjelang berakhirnya acara," bunyi pernyataan bersama konsorsium tersebut yang disampaikan kepada KPU KPU RI Hasyim Asy'ari.


"Hasil pengecekan tim menunjukkan, suara tersebut adalah milik moderator debat perempuan Liviana Cherlisa yang sedang berkoordinasi dengan mitra moderatornya, Alfito Deannova," lanjut mereka.


Fakta-Fakta Gibran Rakabuming Raka dalam Debat Cawapres 2024


1. Penampilan GIbran menuai apresiasi


Melansir Warta Kota, meski menghadapi peserta debat Pilpres 2024 yang lebih senior seperti Cawapres Nomor Urut 03, Mahfud MD dan Cawapres Nomor Urut 01, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin atau Gus Imin, Gibran Rakabuming Raka tetap tampil meyakinkan di seluruh sesi.


Data Indonesia Indikator menunjukkan mayoritas warganet mengapresiasi performa Gibran Rakabuming Raka sepanjang debat.


Data menunjukkan sekitar 33 persen warganet mengapresiasi positif penampilan Gibran.


Potret saat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memotong tumpeng di IKN yang sempat disinggung Gibran saat debat cawapres 2024.Lihat gambar di aplikasi hemat data hingga 80%.

Potret saat Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memotong tumpeng di IKN yang sempat disinggung Gibran saat debat cawapres 2024. (kolase tribunnews/kompas TV)

Dalam beberapa sesi Gibran mampu membuat Mahfud MD dan Cak Imin kesulitan dalam menjawab pertanyaan.


Hal ini seperti saat Gibran bertanya kepada Mahfud MD soal carbon storage dan isu SGIE kepada Cak Imin.


2. Sebut Cak Imin inkonsisten


Gibran sempat mengkritisi Cak Imin yang dinilai inkonsisten soal IKN.


Bahkan Gibran menyindir Cak Imin sempat potong tumpeng di IKN.


"Saya ingat sekali Gus Muhaimin ini dulu sempat meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana gak konsisten. Dulu mendukung sekarang gak mendukung karena jadi calon wakilnya pak Anies yang mengusung perubahan," kritik Gibran.


3. Pakai istilah yang sulit dipahami


Pada debat cawapres 2024 semalam, Gibran Rakabuming Raka memberikan pertanyaan pada Muhaimin Iskandar mengenai SGIE.


Pertanyaan tersebut lantas dijawab berupa pertanyaan lagi oleh Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, karena dia tidak mengerti istilah SGIE.


"Karena Gus Imin ini adalah ketua umum PKB, saya yakin Gus Imin paham untuk masalah ini, bagaimana langkah Gus imin untuk menaikkan Indonesia di SGIE?" tanya Gibran ke Cak Imin dalam debat Pilpres 2024, Jumat (22/12/2024), melansir Kompas.


Muhaimin mengaku kebingungan menjawab pertanyaan yang diajukan pesaingnya, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, soal kondisi perekonomian syariah global.


"Terus terang saya tidak paham SGIE itu apa?" ungkapnya.


Gibran kemudian menjelaskan maksud pertanyaannya terkait SGIE.


"Kita kan sedang fokus mengembangkan ekonomi syariah, keuangan syariah, otomatis kita harus mengerti juga masalah SGIE. SGIE itu adalah State of the Global Islamic Economy," kata Gibran.


Pada kesempatan itu, Gibran meminta maaf kepada Muhaimin apabila pertanyaannya itu terlalu sulit.


Dia pun menyebutkan bahwa saat ini sejumlah produk halal Indonesia telah masuk peringkat 10 besar.


"Misalnya, sekarang yang sudah masuk peringkat 10 besar adalah makanan halal kita, skincare halal kita, fesyen kita. Itu yang saya maksud, Gus. Dan, ya, mohon maaf kalau pertanyaannya agak sulit ya Gus," katanya.


Muhaimin lantas merespons Gibran dengan menyatakan bahwa peringkat Indonesia di SGIE mesti ditingkatkan karena Indonesia merupakan negara dengan jumlah umat Islam terbanyak di dunia.


"Posisi kita, yang masih di bawah ini, membutuhkan langkah-langkah penting agar yang disebut SGIE ini kita bisa menaikkan peringkat kita," katanya.


Menurut Muhaimin, langkah untuk menaikkan peringkat SGIE tersebut adalah dengan menyiapkan seluruh perangkat regulasi agar industri halal dapat berkembang.


"Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan. Yang pertama yang harus dilakukan pemerintah adalah menyiapkan seluruh perangkat regulasi agar tumbuh kembang seluruh industri halal, termasuk bagaimana membantu sertifikasi secara murah bahkan gratis, terutama bagi UMKM kita," ucap Muhaimin.


4. Disemprit KPU lagi


Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akan kembali melayangkan teguran kepada calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.


Pasangan Prabowo Subianto tersebut dinilai telah melakukan provokasi saat debat cawapres di Jakarta Convention Center Jumat (22/12/2023).


Ketua KPU Hasyim Asy'ari memastikan komisi penyelenggara Pemilu yang dipimpinnya bakal memberikan teguran.


"Nanti kita ingatkan lagi, kita tegur lagi, pada evaluasi hasil debat yang kedua ini," kata Hasyim Asy'ari ditemui usai debat.


Hasyim mengatakan, KPU pasti bakal menggelar pertemuan lanjutan dengan tim pasangan capres-cawapres dan masing-masing tim dipersilakan mengajukan sejumlah catatan dan evaluasi terkait debat sebelumnya.


"KPU akan mendengarkan dan kemudian akan mengambil keputusan apa-apa yang perlu kita evaluasi, termasuk memperingatkan kembali tampilan-tampilan yang boleh dikatakan sudah disepakati untuk tidak dilakukan pada saat debat ini," jelas Hasyim.


Namun begitu, Hasyim tetap menepis niatan untuk memberikan konsekuensi bagi calon yang melanggar kesepakatan dalam debat.


Dia hanya menyinggung soal kedewasaan masing-masing calon selaku orang yang berkompetisi untuk meraih tampuk kekuasaan tertinggi.


"Sebetulnya ini kan komitmen ya, komitmen antar-calon dan kami menganggap masing-masing calon kan orang yang secara politik sudah dewasa semua tentang apa yang sudah disepakati itu," pungkasnya.