Ayah yang Anaknya Di-bully Sampai Tanggannya Remuk Dipolisikan Balik Pihak Sekolah

Advertisement

Ayah yang Anaknya Di-bully Sampai Tanggannya Remuk Dipolisikan Balik Pihak Sekolah

Minggu, 17 Desember 2023

Ayah Leon, anak yang dirundung sampai tangannya remuk di Sukabumi, Jawa Barat dikabarkan dilaporkan balik ke Polresta Sukabumi oleh pihak sekolah. Laporan ini dilakukan pihak sekolah karena dianggap pernyataan pihak Leon tidak benar.

"Dapat informasi ada pihak sekolah yang kemarin kami laporkan ke Polresta Sukabumi melaporkan balik ayah anak korban L atas dugaan fitnah, perbuatan tak menyenangkan, dan ITE," kata Pengacara Keluarga Leon, Mellisa Anggraini melalui akun media sosial X miliknya, Sabtu (16/12).

Mellisa mengatakan, pernyataan yang disampaikan ayah Leon berdasarkan keterangan anaknya dan psikolog yang menangani Leon. Oleh karena itu, dipastikan bukan fitnah.

"Sudah biasa juga kalau memperjuangkan keadilan, selalu ada intimidasi dalam bentuk laporan balik, biar apa? Biar keluarga korban takut lalu mundur. Kami tegaskan, dugaan yang kami sampaikan beralasan dan berdasarkan fakta-fakta yang dialami oleh anak korban dan ada saksi, kita tidak gentar," jelas Mellisa.

Sebelumnya, Pengacara Mellisa Anggraini menceritakan ada seorang anak bernama Leon di Kota Sukabumi, Jawa Barat menjadi korban perundungan di sekolah sekitar satu tahun lamanya. Mirisnya, peristiwa kekerasan ini diduga diketahui oleh para guru.

"Sampai akhirnya 7 bulan lalu lengannya harus dioperasi karena patah didorong dan dihantam oleh teman sekolahnya," kata Mellisa melalui akun media sosial X seperti dilihat, Kamis (7/12).

Pengacara Cristalino David Ozora ini menceritakan, pasca Leon lenggannya patah, guru-guru tidak segera membawa ke rumah sakit. Para guru diduga merancang kronologis buatan agar hal yang menimpa Leon tidak diketahui sebagai aksi perundungan.

Orang tua siswa pelaku perundungan kepada Leon bahkan datang lebih dahulu ke sekolah dibanding orang tua Leon. Di ruang UKS, Leon menahan sakit akibat lengannya patah dan bengkak. Ironisnya, Leon sambil dipaksa mengikuti skenario yang telah dibuat, sehingga Leon tidak menceritakan peristiwa sesungguhnya kepada orang tuanya.

"Akhirnya orang tua Leon hanya tahu bahwa anaknya jatuh sendiri dan ini adalah kecelakaan biasa ketika bermain, menyedihkan. Terbayang baru 7 bulan setelah kejadian itu ayah Leon baru mengetahui kejadian yang sebenarnya bahwa Leon didorong dan ditindih temannya dan semua guru tahu hal tersebut," ungkap Mellisa.(jawapos.com)