Komite dan Orang Tua Murid Minta Kasek UPTD SDN 071065 Hilimanaze Dicopot

Advertisement

Komite dan Orang Tua Murid Minta Kasek UPTD SDN 071065 Hilimanaze Dicopot

Sabtu, 05 Agustus 2023

 


ZONAMERDEKA.COM / Gunungsitoli / -- Berdasarkan informasi yang di dapat media ini dari beberapa orang tua siswa dan Pengurus komite tentang kedisplinan Guru dan siswa di UPTD SDN. 071065 Hilimanaze Kecamatan Gunungsitoli Idanoi kota Gunungsitoli, media ini mencoba berkordinasi dengan Kepala sekolah tersebut. Jumat, 05/08/2023


Kepala Sekolah UPTD SDN. Hilimanaze Vertille Gea mengatakan bahwa terkait kedisplinan yang saya terapkan di sini tetap berjalan dengan baik dan begitu juga dengan kehadiran Guru, karena pada pagi hari Ada piket yang bertugas.





Di lain sisi salah satu orangtua siswa Yamanotona Bate'e mengeluh atas kedisplinan murid, karena sering Guru terlambat tiba di sekolah sehingga  proses belajar mengajar terhambat dan dapat merugikan siswa, sehingga siswa tidak dapat sepenuhnya mendapatkan pelajaran sesuai dengan yang seutuhnya


"Sering saya lihat dan bahkan sudah bertahun tahun kejadian ini, Guru kebanyakan terlambat dan kadang proses belajar mengajar baru di mulai lewat jam 08.00 pagi" Ucap orang tua siswa.


Seterusnya, sehingga pagi hari banyak siswa yang hilir mudik dan banyak bermain di luar sekolah karena keterlambatan Guru apalagi kepala sekolah yang kedatangan nya diatas jam 09.00 Wib dan kadang pergi lagi diatas jam 10.00Wib. bebernya.


Lanjutnya"Untuk itu kami sebagai orangtua siswa kami berharap agar Kepala sekolah atas nama Vertille Gea dapat di bina Oleh Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli," katanya.


Ketua Komite di SDN. 071065 Hilimanaze Faoatulo Bate,e menanggapi keluhan orang tua siswa dan mengatakan bahwa memang benar saya sudah dengar keluhan dari beberapa orang tua siswa tersebut dan saya sudah telpon kepala sekolahnya untuk mendisiplinkan Guru dan siswa. namun tidak di gubris, sehingga pada hari Jumat tanggal 04/08/2023 sekitar pukul 07.15 Wib saya langsung datang ke SDN. Hilimanaze dan ternyata pada pukul 07.40 Wib siswa baru dibariskan oleh salah seorang guru dan kepala sekolah. Sedangkan guru yang lain tidak ada (Sesuai dengan dokumen video).


Kemudian Ketua komite mengatakan bahwa ini sudah kejadian bertahun-tahun, dan ironisnya lagi setiap kegiatan yang ada di sekolah yang berkaitan dengan pembangunan, kepala sekolah tidak pernah kordinasi dan kerjasama dengan kami sebagai pengurus komite, termasuk dalam hal pelaksanaan kegiatan, dan patut kami duga ada penyelewengan penggunaan dana BOS.


"Misalnya pembangunan WC yang sekarang lagi di kerjakan, sebenarnya WC tersebut masih bagus karena itu bangunan UNICEF sebelumnya, jadi bangunan tersebut masih layak pakai,  sehingga biaya pembangunan WC yang baru itu bisa di gunakan untuk pengadaan air di sekolah tersebut sehingga WC tersebut bisa di fungsikan oleh siswa. Dan tentu hal itu dapat terlaksana apabila ada kordinasi dan kerjasama Dengan kami orang tua dan Komite," tandasnya.


"Untuk itu kami minta kepada Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli dan Pemerintah Kota Gunungsitoli agar mengevaluasi dan kalau bisa di pindahkan kepala sekolah atas nama Vertille Gea dari SDN.Hilimamaze," harap ketua komite.


Salah satu Tokoh masyarakat Badula Bate,e mengatakan bahwa inilah yang kami sesali dengan sikap dan tindakan kepala sekolah UPTD SDN. 071065 Hilimanaze atas nama Vertille Gea, karena setiap ada pelaksanaan kegiatan yang ada di sekolah ini, tidak pernah menghargai dan tidak ada kordinasi baik kepada kami Tokoh masyarakat maupun mitra kerjanya pengurus komite, jadi untuk itu kami minta supaya kepala sekolah ini dipindahkan dari UPTD SDN. 071065 Hilimanaze, karena selama hampir 7 tahun ini, kepala sekolah ini tidak mau bekerjasama dengan Tokoh maupun dengan warga setempat yang mana buktinya bahwa pada proses pembangunan WC yang sekarang lagi berjalan, bukan warga setempat yang diberdayakan untuk menjadi tukang dan kenek bangunan, namun warga desa lain. Jadi, kami tidak terima dengan sikap yang seperti arogansi tersebut.


"Begitu juga dengan tahun anggaran 2022 yang lalu, dimana ada pembangunan 2 lokal sekolah, dan bangunan lama di bongkar dan seterusnya sisa bongkaran bangunan tersebut misalnya seng, kayu dan yang lainnya, langsung di bawa ke Dinas Pendidikan kata Kepala tukang. dan yang kami tahu seharusnya itu menjadi aset sekolah dan kami juga tidak tau Sampai Sekarang dimana Aset itu dan berita acara pun tidak pernah kami lihat."jelasnya


Salah seorang murid yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa kami membuang air kecil saja masih disamping kiri kanan sekolah karena WC tidak bersih dan air tidak ada.


Des Zeb