Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengkritik balik cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang mempertanyakan konsistensi cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, karena pernah tumpengan di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN). Jazilul justru menyinggung Gibran yang tidak konsisten karena meninggalkan PDIP.
"Nah, malah Gibran itu 'tinggal glanggang colong playu', nggak tanggung jawab ninggalin PDIP dan maju cawapres. Apa itu sikap yang konsisten?" kata Jazilul saat dihubungi, Sabtu (23/12/2023).
Selain itu, Jazilul juga menilai Cak Imin sebetulnya tidak pernah menolak IKN lantaran itu perintah Undang-Undang. Menurutnya, Cak Imin hanya berpandangan IKN bukan prioritas Indonesia saat ini.
"Hemat saya, Cak Imin tidak menolak IKN sebab itu perintah UU, tapi Cak Imin memandang IKN bukan prioritas. Jadi Cak Imin konsisten bersama rakyat. Cak Imin konsisten pada konstitusi dan keadilan," ucapnya.
Senada dengan Jazilul, Ketua DPP PKB Daniel Johan juga menyebut tidak ada yang salah sebetulnya dengan Cak Imin pernah tumpengan di IKN. Menurutnya, yang dilakukan Cak Imin merupakan bagian dari doa dan ikhtiar.
"Tidak ada yang salah dengan tumpengan di ikn, itu bagian dari doa dan ikhtiar agar IKN lancar, demikian juga pasangan AMIN bahkan menempatkan masalah IKN ini menjadi salah satu program 100 hari pemerintahan AMIN nanti," jelasnya.
"Semangatnya sama untuk memastikan IKN on the track dengan melakukan kajian yang matang agar jangan sampai pembangunan IKN justru ternyata menimbulkan bencana di depannya, baik bencana lingkungan, sosial, maupun budaya, nah AMIN akan memastikan hal ini tidak terjadi dengan melibatkan berbagai ahli secara holistik baik ekonom, antropolog, sosiolog, ahli lingkungan, pembangunan, dan tatakota termasuk kesiapan sumber daya manusianya nanti karena itu yang menjadi faktor utama," lanjut dia.
Gibran Sindir Cak Imin soal IKN
Sebelumnya diberitakan, Gibran Rakabuming Raka, menyindir sikap cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, terkait pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Gibran menyentil sikap Cak Imin yang dianggap tidak konsisten.
Cak Imin awalnya menjelaskan pandangannya soal proyek IKN. Cak Imin menyindir skala prioritas dalam pengerjaan proyek pembangunan di Indonesia.
"Jadi saya setuju bahwa yang paling penting bukan infrastruktur dulu atau SDM dulu. Yang paling penting dari ini adalah kemampuan membaca skala prioritas," kata Cak Imin dalam debat cawapres di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).
Cak Imin kemudian menyinggung anggaran pembangunan IKN yang hampir menyentuh Rp 500 triliun. Dia mengatakan dana tersebut seharusnya bisa digunakan untuk hal lain.
"Seluruh projek-projek besar yang ambisius ini IkN sebagai salah satu contoh saja itu kalau hanya mengandalkan APBN hampir Rp 500 triliyb padahal 1% saja dari Rp 480 sekian triliun itu untuk bangun jalan seluruh Kalimantan jalan beres. Membangun seluruh kota-kota di Kalimantan beres," kata Cak Imin.
Gibran lalu merespons pernyataan dari Cak Imin. Cawapres dari Prabowo Subianto ini menyingugung inkonsistensi Cak Imin terkait IKN. Gibran menyindir Cak Imin yang sempat ikut potong tumpeng di awal pembangunan pengerjaan proyek IKN.
"Saya izin menanggapi Gus Muhaimin dulu, saya ingat sekali Gus Muhaimin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana ini nggak konsisten dulu dukung sekarang nggak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan," jelas Gibran.(detiknews.com)